Adalah cinta, cinta jalan tengah dalam menjalani hidup. Cinta berlapis keikhlasan kepada setiap makhluk tertuang dalam tengadahan doa. Ketika benci menyerap sendi – sendi kebaikan menelan kearifan yang telah tertanam kokoh memusnahkan sifat taat segeralah tersenyum, dan bayangkan cinta itu sebagai penawar dari segala penyakit. Bukan cinta inai, cinta yang pada awalnya melekat dan mencolok namun pada akhirnya memudar dikikis oleh waktu dan…menghilang tak berbekas. Namun cinta itu haruslah seperti batang pohon yang tumbuh dari akar tanah sebagai hatinya yang semakin hari – semakin tinggi, semakin hari – semakin besar dan kuat. Meskipun tertebang akarnya akan selalu hidup dan menumbuhkan cinta – cinta yang lain.
Senin, 04 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar