Rabu, 06 Oktober 2010

Segelas air putih

Alhamdulillah, Allah SWT masih memberikan kesempatan untuk menyampaikan pesan cinta dengan tulisan karyaku sendiri. terima kasih sudah membaca tulisan ini, semoga kita bisa mengambil makna dari cerita yang terinspirasi dari indahnya kehidupan, dari sejuknya pagi yang menyibak kegelapan, dari air mata yang melahirkan kekuatan luar biasa, dari tawa yang melahirkan berbagai macam cerita.





Segelas air putih

Pipin masih terasa haus sekali, maklumlah mereka baru selesai berolahraga. Pipin memang menjadi bintang lapangan disekolahnya, sebagai pemain basket ia terkenal lihai memainkan bola yang sudah menjadi temannya sehari – hari. Seusai latihan pipin mengambil tas yang dia bawa dari rumah. Betapa kagetnya pipin setelah membuka tas ransel warna coklatnya tidak berisi minuman. Rupanya dia lupa memasukkan botol minuman yang sudah dipersiapkannya di rumah. Pipin mulai kebingungan rasa hausnya tak bisa debendung lagi. Dia hanya sendiri di ruangan olahraga yang angat luas itu. Pipin terus bertanya – tanya kepada siapa lagi aku harus minta tolong, dia mulai berpikir  untuk pergi ke kamar mandi. Bermaksud untuk meminum air kran pikirnya. Setelah pergi ke kamar mandi, pipin sangat kecewa ternyata air kran itu mati.  Hatinya semakin gelisah, rasnya seperti di padang pasir saja. Dia kemudian mencari akal lagi, kali ini pipin dengan semangatnya berlari ke arah kantin, mungkin kantin masih buka harapnya lagi. Setelah sampai di kantin, pipin sangat putus asa melihat kantin dalam keadaan tertutup tidak ada seorangpun di situ. Pipin semakin kesal, hanya ada satu pilihan terakhir pikirnya, dia pergi ke rumah sahabatnya budi yang tidak jauh dari sekolah. usahanya terakhirnya ternyata membuahkan hasil juga, budi memberikannnya segelas air putih yang segar. Dengan cepat pipin lalu menenggak air putih yang diberikan budi tadi. Setelah air yang diminumnya habis, pipin dengan malu – malu meminta segelas air lagi karena rasanya tidak cukup hanya minum satu gelas saja. Budi pun mengambilkan air lagi, untuk kedua kalinya Pipin menenggak habis air itu tanpa sedikit sisa. Budi tersenyum melihat tingkah Pipin, sangat sedikit sekali manusia yang bersyukur lihatlah setelah habis  meminum satu gelas  air belum ada rasa syukur malah masih terasa kurang. Andai diberikan lebih pasti akan kufur, tutur budi”. Pipin tersenyum mendengar nasihat bijak sahabatanya itu.

0 komentar:

Posting Komentar