Senin, 04 Oktober 2010

29 Juni 2010


Tak sabar menunggu hari – hari ini berlalu, rasanya detik – detik itu begitu lama saat kesepian dan kehampaan mendatangi hidupku. Detik – detik itu kelihatan begitu betah dengan putarannya yang terlihat lambat. Setiap pergantian hari mendekatkan aku pada suatu pertemuan, pertemuan dengan ayah, ibu, adik – adik, abang – abangku, keponakanku dan sahabat – sahabatku. Aku rindu melihat mereka menyambut aku dengan penuh senyum. Aku juga rindu dengan rumah, dan semua isinya aku rindu, sangat merindukan semuanya. Sungguh, hari – hariku akan begitu berbeda saat melihat mereka dan perasaanku akan merasa lebih nyaman. Di sana, aku merasa terlindungi dengan tentara tak bersenjata aku merasa terlindungi dari senapan kehidupan yang mematikan. Keluargaku, aku rindu bercerita tentang keadaanku disini, tentang beberapa keluhan dan masalah yang aku hadapi. Aku tidak sabar lagi, menunggu hari besok, menunggu matahari itu terbit kemudian tenggelam terbit dan tenggelam lagi sampai akhirnya aku pulang. Aku pulang kepelukan ibuku, mencium tangan dan kedua pipinya. Aku rindu ibu, sungguh aku merindukanmu…

0 komentar:

Posting Komentar