Selasa, 05 Oktober 2010

22 Juli 2010


22 Juli 2010
Ayah, kau bukan pahlawan perang yng gagah dan pemberani namun kau mengayomi kami sampai mati. Ayah kau bukan tentara yang kekar dan gagah penebus nyawa – nyawa untuk negara tapi kau adalah penghidup jiwa – jiwa yang mati dalam hati kami. Ayah, kau bagaikan pagi menghapus embun yang belum sempurna dan memberi keindahan kepada bunga – bunga. Ayah, kau adalah peran ke dua dalam keidupan untuk aku lalui, kau adalah sinar penerang setiap malam.

0 komentar:

Posting Komentar