22 Juli 2010
Ayah, kau bukan pahlawan perang yng gagah dan pemberani namun kau mengayomi kami sampai mati. Ayah kau bukan tentara yang kekar dan gagah penebus nyawa – nyawa untuk negara tapi kau adalah penghidup jiwa – jiwa yang mati dalam hati kami. Ayah, kau bagaikan pagi menghapus embun yang belum sempurna dan memberi keindahan kepada bunga – bunga. Ayah, kau adalah peran ke dua dalam keidupan untuk aku lalui, kau adalah sinar penerang setiap malam.
0 komentar:
Posting Komentar