19 Juli 2010
Mereka telah membuka mataku, sebelumnya mataku tertutup api kesombongan dan harapan untuk menggapai kesia – siaan. Mereka telah membuat aku mengerti bagaimana cara mensyukuri keadaan padahal sebelumnya aku selalu merasa kekurangan, padahal semua yang aku miliki tak ada di tangan mereka, semua yang aku kuasai tak bisa mereka miliki. Aku memahami filosofi kehidupan mereka yang diam, tapi berdoa dalam kediamannya mereka bersyukur walaupun harus bersahabat dengan terik dan menginjak – injak lumpur sehingga kaki mereka berbekas dan menjadi saksi bisu atas semua pengorbanan hidup yang kejam. Namun, dunia telah menjadi teman mereka untuk belajar mengenal semua yang tersimpan dalam benih dan dalam keberadaanya. Mereka, adalaah pahlawan – pahalawan terasing, tak terpandang, dan para pahlawan yang tidak diperhitungkan padahal jasa mereka sudah menembus langit dan merekalah adalah para petani.
0 komentar:
Posting Komentar