Senin, 04 Oktober 2010

02 Juli 2010


Ada sebuah kerinduan, tentang bulan yang bulatnya sudah sempurna. Bulan itu rindu dengan sesuatu, sesuatu yang tidak mungkin dia merindukannya karena sekalipun tak pernah ia melihat. Bulan itu hanya mendengar bila sesuatu yang bernama matahari adalah sebuah galaksi raksasa di antara sekian banyak galaksi lainnya. Setiap saat, bila pagi menjelang bulan itu terpaksa menghilang sebab ia tak mampu melihat matahari dengan mata kasarnya, dan jika malam telah tiba sang Bulan memberanikan diri untuk terbit setelah ia terbit hanya kehampaan yang dia dapat, Matahari sudah pergi. Apakah memang takdirku tak bisa bertemu dengan matahari atau memang matahari bukan sesuatu yang pantas untuk aku rindukan apalagi mengaguminya. Bulanpun menangis di redupnya malam, ia masih memikirkan sebab mengapa sang Matahari tak pernah berhasil untuk dia jumpai. Ya beginilah hidup, sangat sering kita memikirkan hal - hal yang seharusnya tidak perlu untuk dipikirkan. Kita tak pernah sadar betapa pentingya diri kita bagi orang lain betapa berharganya kita untuk orang lain dan begitu dicintai kita oleh orang lain. Untuk apa memikirkan sesuatu yang sama sekali tidak memberikan manfaat apalagi nasehat untuk hidup dan kehidupan kita

0 komentar:

Posting Komentar