Minggu, 26 Desember 2010

24 Desember 2010

Saat aku terbangun aku masih melihat wajahnya terbang bersama udara yang kuhirup, semuanya begitu berat begitu menyiksa saat aku tahu dia takkan ada lagi dalam hidupku. Sebenarnya aku sudah bisa menebak apa yang akan terjadi perasaanku begitu kuat untuk kehilangannya. Aku tak pernah siap dan tidak akan pernah siap bila harus melewati hari - hari yang berganti tanpa melihatnya. Aku ingin melihat ia tumbuh dewasa bersama cerita - ceritaku aku ingin mendengarkan cerita hidupnya sampai aku mengerti mengapa aku harus memberinya hati. Benarkah bila ia takkan pernah kulihat lagi, sesederhana itu kah pertemuan yang tak pernah berujung ini. Tuhan bila aku memang bisa hidup tanpa dia jangan berikan aku anugerah rindu itu...

0 komentar:

Posting Komentar