Jumat, 26 November 2010
Menanti Gempa
Percaya atau tidak, sms berantai telah menjadi buah bibir akhir - akhir ini. Pesan tersebut menyebutkan bahwa akan ada gempa dahsyat di pantai padang, pesisir pariaman dan sekitarnya plus minus tanggal 25. Kontan hal tersebut meresahkan semua masyarakat kota kecil ini terutama mereka yang tinggal dekat dengan bibir pantai atau yang berjarak 8 kilometer lebih. Sebagian masyarakt memilih untuk mengungsi, sebagian lagi tetap melaksanakan aktivitasnya sehari - hari. Terlihat beberapa pedagang dipinggir pantai masih menjajakan dagangannya tidak peduli dengan isu gempa dan tsunami. Wajar saja ada beberapa masyarakt yang tidak percaya dengan adanya isu gempa dan tsunami tersebut karena sumber yang menyebutkan akan adanya gempa dahsyat itu bukan dari BMKG ataupun instansi yang terkait. Sebenarnya meskipun tanpa adanya isu gempa melalui pesan berantai dari orang yang tidak bertanggung jawab, kita sebagai warga yang bermukim ditempat rawan bencana harus selalu waspada dan siap dengan ancaman alam tersebut. Setiap detik bencana mengintai dan cepat atau lambat bencana itu akan datang juga tanpa ada kabar berita. Sungguh saya sebagai masyarakat awam merasa prihatin melihat sikap dan perilaku orang - orang yang katanya sudah modern tetepi pikirannya masih saja primitif. Buktinya, fenomena halo matahari dikait - kaitkan dengan isu gempa dan tsunami. Secara ilmiah halo matahari merupakan fenomena alam biasa. Saya juga melihat rasa takut sebagian masyarakat yang berlebihan sepertinya masyarakat kit lebih takut dengan gempa dan tsunami daripada Allah Azza Wa jalla yang mencipatakannya. Hal itu terbaca dari sikap masyarakt yang merasa takut dan berusaha menghindari bibir pantai kerena takutnya dengan gempa. Bukankah sebab kematian itu tidak hanya dari bencana gempa ataupun tsuanami??? Kemudian dari perilaku masyarakat tidak ada yang mengarah terhadap kebaikan mereka sadar bahwa kematian bisa mengintai dimana saja tetapi tidak merubah perilaku ataupn tidak menambah amal ibadah masing - masing. Dan, semoga kita tidak menjadi kelommpok dari golongan orang tersebut. Amin...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar