Kamis, 23 September 2010

07 Mei 2010

07 Mei 2010
Dengarlah, setiap daun – daun yang jatuh di atas tanah yang merindukannya. Daun – daun itu ternyata berbahasa dengan caranya sendiri. dia memberi pesan yang dimengerti oleh tanah untuk mengerti akan keadaanya yang sudah lemah dan harus bersiap menyambut dirinya yang akan terjatuh dihembus oleh angin. Seperti saudara kita yang selalu berteriak, tapi suaranya tidak terdengar karena telinga kita tertutup dengan jari kita sendiri. Mata ini juga tertutup karena tangan kita, begitupun tangan ini tertutup karena hati kita yang menutupnya. Jadi, mulailah membuka hati agar semuanya terbuka. Telinga, mata, dan hati akan sangat peka setelah hati ini terbuka. Tak hanya teriakan yang akan didengarkan oleh telinga bahkan matanya saja bisa terbaca dan bila matanya telah terbaca hatinya akan terjamah dan tersentuh dengan hanya membuka hati.

0 komentar:

Posting Komentar