Senin, 04 Oktober 2010

13 Mei 2010


Terlihat seorang ibu dipelataran olahraga, ibu itu berjalan bersama anaknya yang kira kira masih berumur sepuluh tahun. Si ibu tadi memegang erat tangan anaknya sambil berjalan. Aku bisa melihat betapa si ibu tadi sangat mencintai anaknya,seakan takut kehilangan sampai – sampai kedua tangan mereka terikat erat oleh jari – jari yang menyatu menjadi satu,si ibu menggenggamkan tangan kanannya sedangkan si anak memberikan tangan kirinya yang masih kecil. Aku terharu melihat kejadian itu, aku teringat sosok wanita yang telah melahirkan aku. Wanita itu memilih aku sebagai anak yang terlahir dari rahimnya. Betapa sulit bila membayangkan seorang perjuangan yang kekuatan jauh di bawah laki – laki. Disitu aku mengetahui bahwa kekuatan seorang ibu terletak di antara ketiga sisi  abstaknya . perasaan, cinta dan ketabahan itulah kekuatan inti seorang ibu. Bagaimana tidak, dia merasakan perasaan anaknya sewaktu masih berada dalam   perutnya yang membesar diberikannya cinta meski tak terlihat tubuh anak impiannya dan terciptanya sebuah ketabahan saat memelihara buah hati yang sering mengabaikannya. 

0 komentar:

Posting Komentar