Bertahta di gelap malam, sepi itu masih saja mengunjungi perjalanan dihidupku ini. Kesepian itu melanda serta bertamu tanpa henti dan menyusahkan keharianku, tak peduli dengan semuanya kesepian itu tetap saja menjalar menyatu menjadi salah satu urat nadiku. Tak pernah kuingini semua ini, ada yang bilang betapa malang nasibku, ada juga yang bilang apakah aku betah hidup tanpa seorang kekasih bahkan ada yang menawarkan bantuan. Buatku itu semua sia – sia. Aku memilih untuk menjaga sucinya cinta karena pada hakikatnya cinta itu bukan suatu proses perkenalan anatara seorang pria dengan wanita yagn memadu cinta tanpa ada sebuah ikatan dan tanpa adanya restu dari Ilahi. Cinta itu harus dibangkai dengan ketaatan kepada Rab, bukan seperti jahiliah. Bagaiman kita mendapatkan cinya-Nya bila kata cinta saja sudah tidak kita sucikan. Coba bayangkan, apabila Rab telah mencintai kita Dia beritahukan kepada jibril kemudian jibril memberitahukan kepenjuru bumi bahwa Rab mencintainya sehingga seisi duniapun ikut mencintainya. Marilah, jaga kata cinta karena kata cinta yang terucap mempunyai makna sedalam lautan. Buatlah Dia cinta karena telah menjaga cinta dan menjaga cinta-Nya. Rab, cintailah kami…
Senin, 04 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar